11/9/2014
SALAH SATU ATAU HANYA SATU SATUNYA
From Kyle Idleman_Not A Fan ( Bukan Seorang Penggemar)
Pertama kali membaca rasa
kebingunan yang luar biasa. Semangat yang luar biasa ketika dia berikan bukunya
masih kualami sampai pada saat malam sampai di tempat kostan. Kurobek
pembungkusnya yang terbuat dari kertas kado membuatku terkejut akan hal semua
ini. Mengapa aku harus menerimanya sementara aku tidak tertarik pada pembahasan
semacam itu. Yang paling kuingat dan paling berkesan pada saat itu hanyalah
memandang wajahnya secara langsung dan mengobrol dengannya dengan penuh nada
gugup dan rasa senang. Kesenangan itu kian berakhir ketika harus ku ketahui
ternyata buku yang diberikan adalah buku yang membuat suatu kebingungan yang
tidak biasa.
Terkadang harus berpikir berulang
kali mengapa dan mengapa harus aku yang menjadi orang penerima buku itu. Selama
ini aku berpikir aku sudah dekat dengan Mu, hadir di beberapa hari hari Mu,
tetapi mengapa harus dia yang mengingatkan aku. Kebingunganku pun semakin
bertambah ketika aku harus percaya pada semua isi buku tersebut yang ditulis
oleh seorang pendeta yang tidak ku ketahui pasti tempat ia berada. Mengapa
harus percaya pada semua yang dia tuliskan sementara kau lebih menyenangi buku
yang Kamu tulis sendiri.
Apakah aku salah jika terkadang
aku harus mengabaikan keberadaan buku itu diatas lemariku, dan sedikit malas
untuk mengulang dan melanjutkan kembali pembacaannya? Sesungguhnya aku bingung,
apakah aku melakukannya hanya karena keterpaksaan atau karena sifat ambisi yang
tak terkontrol? Aku hanya ingin menghargai dia, dapat duduk disampingnya, lebih
lagi untuk mendengar suaranya yang kuanggap lebih indah daripada suara mobil
yang kehabisan bahan bakar, keributan manusia di jalanan pada malam itu. Apakah
aku harus melakukan ini semua sebagai motivasi untuk mendapatkan kasihnya yang
memang difokuskan hanya kepadaku?
apakah aku memang sedang bersaing denganMu untuk mendapatkan kasih sayangnya? Sebab didalam buku yang ditulis oleh seorang yang belum ku kenal itu mengatakan bahwa Kamu sangat pencemburu dan ingin hanya menjadi satu-satuNya yang ia kasihi?
apakah aku memang sedang bersaing denganMu untuk mendapatkan kasih sayangnya? Sebab didalam buku yang ditulis oleh seorang yang belum ku kenal itu mengatakan bahwa Kamu sangat pencemburu dan ingin hanya menjadi satu-satuNya yang ia kasihi?
Aku juga mencintainya, aku ingin
mengasihinya. Apakah itu juga berarti aku telah menduakanMu? Mengapa aku begitu
egois ketika ku baca dan mencoba memahaminya, aku berulang kali berpikir
mengapa harus mengenalMu untuk mengenal dia? Apa salah ku ketika aku lebih
mendekatkan diri padanya dan memang masih percaya kepadaMu?
Dimana aku bias menjawab semua
ini? Kebingungan yang semakin kurasakan. Seandainya saja aku tau ini tidak
mudah, dari awal tidak akan ku mulai untuk membacanya. Ini sepertinya menjadi
beban. Ketika diabaikan, rasa keharusan untuk membacanya pun muncul berulang
kali. Mengapa hanya terfokus pada buku yang hanya dituliskan seorang yang
dikatakan pendeta itu? Aku lebih menyukai buku asliMu. Menyukai kata-kataNya,
goresan hurufnya dan juga maksud dari ucapanMu. Semua hal itu bahkan lebih
mudah kupahami dibandingkan harus memahami buku yang penuh dengan kebingungan
dan ketidakpastian pemahamanku akan hal itu.
Seandainya dia memang mengetahui semua hal ini, dan kondisiku setelah memulai membacanya, aku hanya ingin bertanya satu hal, “Apakah kamu yang sangat ku kasihi mengasihi ku melalui buku yang tak ku mengerti isinya sama sekali? Mengapa?”
Seandainya dia memang mengetahui semua hal ini, dan kondisiku setelah memulai membacanya, aku hanya ingin bertanya satu hal, “Apakah kamu yang sangat ku kasihi mengasihi ku melalui buku yang tak ku mengerti isinya sama sekali? Mengapa?”
Aku mencintaimu, dan aku mengasihi Tuhanku. Aku menyayangi orangtuaku
dan kakak maupun adik-adikku. Bagaimana bisa aku harus meninggalkan yang ku
kasihi demi satu hal yang menuntut untuk ku kasihi? Aku memang manusia lemah
yang bergantung kepadamu. Apakah harus semua hal itu ku tinggalkan.
Aku masih mengharapkan bimbingan dariMu..
“Dan aku masih sangat mencintainya”
Untuk mu yang disana , yang tak ku tau lagi
kondisimu dan kabarmu. Aku bukan manusia yang dapat memberikanmu kebahagiaan
yang seperti kau harapkan.
Tetapi satu hal ku sampaikan, Aku sudah berusaha semampuku.
maaf jika telah menyakitimu
Tetapi satu hal ku sampaikan, Aku sudah berusaha semampuku.
maaf jika telah menyakitimu
ANTO NABABAN
The Feelings from the Idleman’s book after read
from some parts.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar